Arti makna yang terkandung dalam lagu lir Ilir sangatlah kompleks. Jika ingin mendalaminya, simak artikel ini sampai akhir!
Lagu Lir Ilir masuk karya dan media dakwah tokoh Sunan Kalijaga yang populer. Bukan hanya sekadar lagu biasa, makna yang terkandung dalam lagu Lir Ilir sangatlah mendalam. Hal ini bisa dijadikan media pembelajaran yang tepat.
Pada dasarnya makna dalam struktur lagu ini sangat lekat dengan proses dan pembelajaran hidup. Detail yang tersimpan di dalamnya juga dipetik dari ajaran-ajaran khusus Islam. Jadi secara keseluruhan akan pas untuk dipakai sebagai media belajar.
Makna Lagu Lir Ilir
Jika dijabarkan, makna lagu Lir Ilir bisa terbagi menjadi beberapa bagian. Pada artikel ini akan dibahas lima makna lagunya secara menyeluruh. Simak keseluruhan artikel ini sampai akhir untuk mengetahui detailnya:
- Harus Bangkit dari Sikap Terpuruk
Makna yang terkandung dalam lagu Lir Ilir pertama adalah harus bangkit dari sikap terpuruk. Hal ini berlaku untuk semua manusia tanpa terkecuali. Keterpurukan ini tidak harus digambarkan pada hal besar, namun juga bisa digambarkan sebagai rasa malas.
Sifat malas memang sudah sering tertanam dalam diri manusia. Sedangkan pihak yang bisa melawan malas tersebut hanyalah diri sendiri. Tidak ada objek atau hal apapun yang sanggup melawan rasa malas, sehingga semua harus dimulai dari diri.
Musik Lir Ilir mengajarkan untuk terus melawan rasa malas dan keterpurukan. Jika rasa malas ini tidak dilawan, maka kebahagiaan tidak bisa segera diraih. Oleh sebab itu, tanggung jawab untuk bangkit dari rasa malas dan rasa terpuruk harus disegerakan.
- Harus Berjalan di Jalur yang Benar
Pada poin kedua, makna tembang Lir Ilir yang terkandung adalah harus berjalan di jalur yang benar. Meski makna ini terkesan umum dan sepele, namun jika didalami akan jauh lebih kompleks dan sangat krusial.
Berjalan di jalan yang benar ini tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk orang sekitar. Akan lebih baik sebagai manusia bersama-sama menuju arah yang benar. Pahala yang diraih jika mengajak orang ke susunan jalan yang terkonsep benar juga semakin besar.
Pondasi yang dipakai dalam struktur lagu Lir-Ilir adalah Rukun Islam. Struktur lagunya menyebutkan kata belimbing yang memiliki lima bagian lancip. Komponen ini sejalan dengan jumlah Rukun Islam yang dijadikan patokan.
- Harus Selalu Memperbaiki Iman
Tidak hanya dua poin di atas, makna yang terkandung dalam lagu Lir-Ilir selanjutnya adalah harus selalu memperbaiki iman. Manusia memiliki iman yang baik dan turun, sehingga diperlukan proses pembelajaran panjang untuk memperbaikinya.
Jangan sampai lengah dan merasa iman yang dimiliki sudah sangat kuat. Jika lengah, maka tabungan pahala dan iman yang dimiliki tidak cukup banyak untuk bekal saat dipanggil Allah ke akhirat.
- Harus Terus Berusaha
Pada lirik Lir-Ilir juga disebutkan tentang memanjat pohon belimbing. Penggunaan lirik ini tidak sembarangan dan justru ada makna kuat. Pohon belimbing sendiri tergolong licin dan sulit dipanjat.
Jadi melalui lirik tersebut Sunan Kalijaga ingin manusia harus terus berusaha menjangkau segala hal baik dalam hidup. Prosesnya memang tidak mudah, namun inilah cobaan yang harus diselesaikan di dunia.
- Harus Berbenah dari Sekarang
Makna yang terkandung dalam lagu Lir-Ilir terakhir adalah harus berbenah dari sekarang. Poin makna ini ada dalam kalimat tentang selagi bulan masih memancarkan sinar ke bumi. Karena bulan masih menyinari dan masih ada waktu, maka segera berbenah mulai sekarang.
Jangan sampai terlambat tanpa melakukan perbaikan, bertobat, atau berbenah. Manusia harus selalu belajar dan harus selalu merasa kurang. Hal ini penting agar ada niat untuk selalu memperbaiki jaringan iman dan aspek lainnya.
Simak juga situs https://pemudahijrah.com/ pastinya akan ada banyak informasi tentang agama Islam.
Kesimpulan
Semua makna yang terkandung dalam lagu Lir Ilir lengkap tersebut bisa dijadikan bahan belajar. Lagu ini memang bukan hanya sekadar hiburan, namun di dalamnya ada poin pembelajaran yang sangat penting dan kompleks.
0